Hasil
Analisis :
Internet addiction merupakan gangguan yang terjadi akibat penggunaan internet,
,individu menghabiskan banyak waktu pada aktivitas
online yang mengganggu kegiatan
lain sepertikarir, studi, hubungan keluarga, dan pastisipasi pada kegiatan masyarakat dan sosial.
Seperti kecanduan lainnya, internet
addiction dipandang sebagai gangguan psikofisiologikal yang
melibatkan tolerance,
withdrawal symptom, gangguanafeksi dan terganggu nya hubungan sosial.
Tolerance adalah penggunaan internet
dalam durasi
yang sama akan menimbul kan respon kepuasan minimal
sehingga durasi penggunaan internet
harus ditambah
agar dapat membangkitkan kepuasan dalam jumlah yang sama. Withdrawal
symptom adalah sindrom penarikan diri yang terjadi saa tmenghentikan atau mengurangi penggunaan internet
yang menimbulkan tremor, kecemasan, dan perubahan mood.
Gangguanafeksiberupadepresi dan sulit menyesuaikan diri. Secar aumum, Internet adalah suatu teknologi yang favorit,
tetapi karena hal itu sangat sulit mendeteksi dan
mengembangkan diagnostik mengenai kecanduan Internet.
Dahulu pecandu
Internet terbanyak di laporkan di negara-negara berkembang terutama negara-negara
Asia seperti Korea, Cina dan Jepang. Hal ini berkaitan dengan banyak nya jumlah warung Internet yang
terdapat di negara-negara Asia dan banyak nya pengguna Internet yang
mengakses internet di warung Internet. Namun di negara-negara Eropa dan Amerika
sedikit sulit mengetahui jumlah pecandu Internet karena meraka mengakses internet di
rumah.
Dalam setiap tindakan pasti memiliki dampak, baikitu dampak negatif maupun dampak positif. Walaupun terkadang, internet
addiction lebih ditekankan pada
dampaknegatif, tapiinternet addiction mempunyai dampak positif itu sendiri. Dampak positif dariinternet
addiction adalah kecanduan informasi internet (information
overload), yaitu seseorang
yang menelusuri situs situs informasi secara kompulsif. Individu
yang selalu mengisi waktu menggunakan internet
dengan mencari
data atau informasi
yang disediakan oleh halaman-halaman pada internet (www). Hal tersebut membuat seseorang mempunyai wawasan yang cukupluas.
Lalu dampak positifl ainnya yaitu, mencari relasi dalam dunia internet,
orang yang sudah addiction terhadap intenet pasti mengetahui secara luas bagaimana memulai pertemanan di dunia
maya, mereka membuat relasid engan berbagai
orang di seluruh penjuru
dunia.
Dalamsisi lain internet addiction memilik idampak negative yaitu,
berkurangny ainteraksi sosial secar alangsung dengan orang lain,
kecanduan internet membuat orang malas bergaul karena sudah mempunyai keasikan dalam dunia maya itu sendiri maka dari itu pecandu
internet biasanyalebih menyukai pertemanan dunia maya,
yang membuat ketika berkumpul sibuk dengan handphone nya masing-masing, asik dengan gadget nya sendiri hingga lupa dengan lingkungan sekitar. Lalu dampak negative lainnya yaitu, sering menunda-menunda pekerjaan, tugas ataupun kerjaan lainnya,
hal tersebut karena terlalu asik dengan hiburan yang ada di
dunia maya dan ha ltersebut dapat mengakibatkan insomnia
dan terganggunya kesehatan terutama kesehatan mata. Yang terakhir
yang paling berdampak buruk dari kecanduan internet
yaitu dapa tmenurunkan prestasi belajar dan mempunyai
rasa malas tersendiri terhadapa sesuatu, hal tersebut berdampak sangat buruk bagi keberlangsungan hidup.
DampakNegatif
Internet Addiction
·
Berkurangnya interaksi social secara langsung dengan orang lain.
Ketika berkumpul sibuk dengan handphone nya.
·
Seringmenunda-menunda pekerjaan, tigasataupun kerjaan lainnya.
·
Mengalami
Insomnia/susah tidur
·
Terganggunya kesehatan mata
·
Menurunnya prestasi belajar
·
Akan mempunyai perasaan malas terhadap sesuatu, karena mementingkan Internet
tersebut.
Dampak Positif Internet
Addiction
R.
A. Davis11 menyebutkan beberapa jenis fasilitas pada internet
yang dapat memicu terjadinya kecanduan. Misalnya,
online sex, games, casino (perjudian), stock trading (bursa efek), dan online
auctions (lelang). Kecanduan itu sendiri menurut Kimberly S.
Young12 terdapat beberapa jenis, di antaranya:
1. Kecanduan
situs porno internet (cyber-sexual addiction), yaitu seseorang yang
melakukan penelusuran dalam situs situs porno
atau cybersex secara kompulsif.
Individu yang mengalami kecanduan
cybersex atau pornografi melalui internet ditandai dengan ketergantungan melihat, menemukan,
menelusuri, men-download, dan berlangganan serta memperdagangkan porno-
grafi secara
online atau melakukan percakapan tentang fantasi seksual melalui chat rooms.
2. Kecanduan berhubungan dalam dunia internet
(cyber-relational addiction), yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber.
Individu yang selalu menghabiskan waktu menggunakan internet
dengan membina hubungan barudengan teman-teman yang baru saja ditemui dalam program chatting,
friendster, multiply, blog, e-mail, atau situs hubungan perteman-an yang
menimbulkan ketergantungan
yang berlebihan terhadap hubungan online seperti
di situs facebook. Teman online menjadi lebih penting bagi individu dalam kehidupannya, dari pada keluarga dan
teman-temandalam dunia nyatanya.
3. Kecanduan berhubungan dengan net compulsion,
yaitu se- seorang yang terobsesi pada situs situsperdagangan (cyber shop- ping
atau day trading) atau perjudian
(cyber casino) online. Kecanduan pada permainan online, perjudian online, dan
berbelanja secara
online yang berlangsung dengan cepat dapa menimbulkan masalah mental baru
pada zaman internet ini.Melalui akses cepat ke casino virtual,
permainaninteraktif, dan eBay (situs jualbeli online).
4. Kecanduan informasi internet
(information overload), yaitu seseorang
yang menelusuri situs situs informasi secara kompulsif. Individu
yang selalu mengisi waktu menggunakan internet
dengan mencari
data atau informasi
yang disediakan oleh halaman-halaman pada internet (www). Sejumlah data yang
tersedia pada World Wide Web dapatmenimbulkanperilakukompulsif yang menuju pada
ketergantunganmelakukan web surfing dan pencarian sejumlah data. Individu akan menghabis- kan sejumlah waktu untuk mencari dan
mengumpulkan data dari web dan mengatur informasi tersebut.
Kecanduan komputer (computer
addiction), yaituseseorang yang terobsesi pada program-program yang ada di
internet. Biasanya permainan permainan online
seperti Counter Strike, Ragnarok dan lain sebagainya.
Cara
Mengatasi Internet Addiction
Terdapat berbagai cara mengatasi internet
addiction, sepertirawatinap, rawatjalan, dan aftercare support, dan self-help
groups. Treatment mungkin juga termasuk konseling keluarga, dukungan kelompok, pendidikan
dan lokakarya untuk penderita dan
keluarganya diharapkan dapat membantu mereka memahami aspek kepercayaan dan
kehidupan keluarga
yang merupakan bagiandari kecanduan tersebut. Pemulihan mereka yang mengalami
internet addiction berbeda dengan pemulihan alcoholics yang harus berpantang daripada minum, untuk treatment
internet addiction berfokus pada moderasi dan kontrol penggunaan internet,
sama halnya dengan penderita gangguan makan yang belajar kembali tentang polamakan yang sehat
(“Internet addict”, 2008).
Prosedur-prosedur
yang juga masih digunakan untuk menangani kecanduan internet
adalah dukungan kelompok. Jika kecanduan internet
seseorang mempunyai satu dimensi biologi, maka beberapa pengobatan seperti obat anti depresan atau obat anti-anxiety drug
juga dapat membantu.
Intervensi psikologis dapat meliputi beberapa pendekatan seperti mengubah lingkungan untuk mengubah asosiasi lingkungan dengan penggunaan internet
atau mengurangi penguatan diterima dari penggunanaan internet
yang berlebihan. Psikologis intervensi dapat juga membantu
orang mengidentifikasikan pemikiran
dan perasaandimana mencetuskan penggunaan internet
mereka. Interpersonal intervensi juga dapat dilakukan yaitu meliputi beberapa pendekatan seperti pelatihan keterampilan sosial atau keterampilan komunikasi. Terapi keluarga dan terapi pasangan dapat digunakan jika penggunaan internet
untuk lepasdari permasalahan
di dalam area ini kehidupan keluarga (“Internet
addiction disorder”, 2008).
Cognitive
Behavior Therapy (CBT) juga diperkirakansesuaiuntukmengatasipermasalahan
internet addiction. Hal inisesuaidenganpenelitian Young (2007) yang berjudul
“cognitive behavior therapy with Internet addicts: treatment outcomes and
implications”, menyatakan bahwa kebanyakan klien mulai dapat mengatasi masalah internet
addiction, setelah mengikuti
8 sesidari CBT. SelanjutnyaDr.Orzack (dalamjurnal yang ditulis Duran, 2003)
juga menyatakan lebih memilih memberikan CBT dari pada terapi obat untuk menangani pasien rawat jalan Rumah Sakit McLean di Boston yang
mengalami internet addiction. MetodeCBT diperkirakan cukup efektif mengurangi penggunaan internet
pada subjek penelitian karena dapat membantu subjek mengurangi perilaku on-line
secaranyata.
Daftar
pustaka:
Koh,
Eeng. Dampak Internet Pada Era Globalisasi, 2011. http://
konsultanseojakarta.com/dampak-internet-pada-era- globalisasi.php, diakses pada
10 Juni 2013.
Purnama,
Yurika. “GangguanKecanduan Internet pada Remaja”, 2010. (http://blogsyurika.blogspot.com/2010/10/gangguan-kecanduan-internet-pada-remaja.html),
diakses pada 12 Juni 2013.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67740/Fulltext.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Tidak ada komentar:
Posting Komentar